Halaman

Ads 468x60px

Jumat, 23 November 2012

PM Israel Ismael Haniya : Terima Kasih Rakyat Gaza


Perdana Menteri Palestina Ismail Haniya menghargai dan mengucapkan terimakasih kepada bangsa Palestina atas ketahanan mereka yang membuat rezim Zionis mengemis untuk gencatan senjata setelah 8 hari perang.

"Kami merasa puas dan bangga dengan kesepakatan ini, kami juga bangga pada ketabahan rakyat dan perlawanan mereka," kata Haniya.

Pejabat senior Hamas, Ahmed Bahar juga mengatakan, "Perlawanan mencapai kemenangan bersejarah melawan pendudukan dan sudah meletakkan dasar pertempuran pembebasan untuk semua tanah kami dan situs suci kami."

Selama pertempuran delapan hari lalu itu, Israel memulai perang dengan membunuh kepala militer Hamas, Ahmed Al-Jaabari, pada tanggal 14 November 2012.

"Jaabari menang, dia hidup untuk syahid," teriak aktivis Hamas melalui pengeras suara di masjid Gaza.

"Bayangkan, roket-roket perlawanan kami memukul Tel Aviv, memukul mereka dan membuat mereka ketakutan di mana pun mereka berada. Tidak ada yang mengira kami bisa menyerang mereka seperti ini," kata Saleh Abu Khaled warga Gaza.

"Tidak ada masalah jika mereka melanggar gencatan senjata, sebab kita siap untuk melawan mereka lagi besok. Tapi kami berharap mereka belajar dari kekalahan kali ini.," Katanya, tersenyum lebar.

Perjanjian tersebut menyerukan Hamas dan Israel untuk menghentikan segala bentuk kegiatan militer termasuk pembunuhan Israel yang menargetkan pemimpim perlawanan dan mengurangi blokade Israel-Mesir Gaza.

"Kami sama sekali tidak takut tentara Israel, tetapi pada saat yang sama kita ingin gencatan senjata demi anak-anak kita yang dibunuh dan mengungsi," kata Saeed Hashem di Gaza.

Sementara itu, Hussam Abed dari kamp pengungsi Jabalya di utara Kota Gaza, mengunjungi kerabatnya di rumah sakit Shifa Gaza dan mengatakan dia berharap pendukung gencatan senjata itu bisa membuat Israel mematuhi kata-katanya.

"Kami sudah terbiasa dengan orang-orang Yahudi, sekali membuat tenang namun kemudian mereka balik membunuh atau melakukan bencana dan meledakkkan," katanya. "Kami senang hidup dalam ketenangan, dan semua orang di dunia senang hidup dalam damai dan keamanan, untuk kami dan untuk semua.."

Kini, di gaza, Palestina, spanduk hijau dan bendera-bendera kemenangan melambai-lambai diujung-ujung kota Gaza menghangatkan udara malam yang semerbak wangi bau darah Syuhada. Warga Gaza menangis melalui pengeras suara di jalan-jalan yang tersumbat, "Oh rakyat Gaza yang telah menang.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...