Halaman

Ads 468x60px

Senin, 26 November 2012

Nasrallah: Israel Benar-Benar Lebih Lemah dari Sarang Laba-Laba


Dalam pidato yang disiarkan televisi pada tanggal 10 Muharram, Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hasan Nasrallah memperingatkan Zionis jika terjadi perang dengan Libanon, maka setiap bagian wilayah pendudukan Israel akan menjadi target perlawanan.

Mengomentari kemenangan perlawanan Palestina di Gaza, Sayyid Nasrallah mengatakan bahwa apa yang terjadi adalah Kemenangan nyata dan tidak peduli seberapa hebat tentara bayaran yang bekerja untuk Israel.

Mengenai sikap negara-negara Arab Sayyid Hasan mengatakan, "Gaza dan Palestina tidak hanya memerlukan simpati dan kunjungan Anda, tetapi juga membutuhkan senjata, uang dan dukungan nyata yang layak dari Anda, karena itu akan membuat kemenangan."

Terkait kekalahan Israel kesekian kalinya, Sekjen Hizbullah itu mengatakan, "Kekalahan Israel membuktikan bahwa rezim itu itu benar-benar lebih lemah dari sarang laba-laba."

Terkait dukungan Iran kepada Palestina, "Ketika Iran mendukung gerakan perlawanan, Iran secara aktif melakukan itu semua dari semua posisi ideologis dan strategis dan sama sekali tidak mengharap imbalan apa pun," kata Sayyid Nasrallah.

"Namun, beberapa orang Arab dan Muslim berusaha memperkenalkan Israel sebagai teman, dan Iran sebagai musuh, namun Israel tidak membantu mereka, karena sifat asli Israel adalah kriminal dan agresif. Dan saya memberitahu itu kepada Anda bahwa semua skema itu ditakdirkan untuk gagal.. "

"Hari demi hari masyarakat Arab dan Islam menjadi saksi bahwa Iran adalah teman Perlawanan dan mendukung perlawanan. Dan ini dikonfirmasikan dalam konfrontasi terakhir di Jalur Gaza dan sebelumnya di Libanon."

Sekretaris Jenderal Hizbullah juga menyingung dukungannya kepada warga Bahrain dan revolusi damai mereka, dan menyerukan pihak berwenang Bahrain merespon tuntutan warga yang tetap berhasil menjaga kewaspadaan dan kesadaran meskipun semua ketidakadilan dan penindasan diberlakukan terhadap mereka.

Beliau juga menunjuk negara-negara regional yang mencegah solusi apapun di Bahrain, dan melihat bahwa mereka hanya ketakutan akan reformasi yang akan bergeser ke negara-negara tetangga.

Mengenai krisis Suriah, Sayyid Nasrallah mengatakan, adalah hak setiap orang tertindas di setiap negara untuk melakukan perlawanan, tetapi kita tidak boleh menduga dalam menentukan siapa yang tertindas.

"Yang tertindas di Suriah sekarang ini adalah seluruh Suriah, semua orang, dan semua tentaranya, karena Suriah menjadi target tertentu,".

"Sejak setahun lalu kami mengatakan, ada hak-hak yang sah dalam menuntut reformasi, dan ada pula orang yang menerima hak ini. Dan membela warga tertindas di Suriah adalah menyerukan diakhirinya pertempuran dan menghentikan pertumpahan darah dan menjaga Suriah bersatu dan membiarkan Suriah sembuh, sebelum kehilangan segala sesuatu. "

Tentang Libanon, Sekretaris Jenderal Hizbullah menekankan pentingnya menjaga situasi keamanan, stabilitas dan perdamaian dan hidup berdampingan antara semua komponen rakyat Libanon.

Beliau menekankan bahwa musuh Hizbullah hanyalah Israel, dan Hizbullah tidak mempunyai musuh di Libanon dengan partai politik manapun meskipun terdapat banyak perbedaan.

Sayyid Nasrallah juga mengungkapkan bahwa perlawanan Islam Hizbullah mampu menargetkan seluruh wilayah pendudukan, dari perbatasan Libanon dengan Yordania dan Laut Merah, dari Kiryat Shmona ke Eilat.

"Bagaimana bisa musuh bisa terguncang dengan sedikit saja roket dari Gaza yang jatuh di Tel Aviv, bagaimana lagi jika ribuan roket akan menghujani Tel Aviv dan kota-kota lain?" tanya Hasan Nasrullah.

"Yazid era ini yang harus kita hadapi adalah skema Amerika-Zionis yang mengancam rakyat kita, martabat, agama, dan tempat-tempat suci. Konfrontasi ini akan tetap menjadi prioritas mutlak kami,"

Minggu, 25 November 2012

Perjanjian Genjatan Senjata Palestina (Hamas) - Israel


Berikut ini adalah teks terjemahan dari bahasa Arab verbatim dari perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Palestina di Gaza yang dicapai pada Rabu lalu dengan mediasi Mesir.

Naskah tersebut didistribusikan oleh Presiden Mesir.

Perjanjian Kesepahaman Untuk Gencatan Senjata di Jalur Gaza

1: (Tidak ada judul yang diberikan untuk bagian ini)

A. Israel harus menghentikan semua pertempuran di Jalur Gaza darat, laut dan udara, termasuk serangan dan target individu.

B. Semua faksi Palestina harus menghentikan semua pertempuran di Jalur Gaza terhadap Israel, termasuk serangan roket dan semua serangan di sepanjang perbatasan.

C. Membuka penyeberangan dan memfasilitasi pergerakan warga dan transfer barang dan menahan diri dari membatasi gerakan bebas warga 'dan menargetkan penduduk di wilayah perbatasan dan prosedur pelaksanaan akan ditangani setelah 24 jam dari awal gencatan senjata.

D. hal lain yang dapat diminta harus ditangani.

2: Mekanisme Pelaksanaan:

A. Menyiapkan jam nol untuk pemahaman gencatan senjata masuk ke dalam pengaruh.

B. Mesir akan menerima jaminan dari masing-masing pihak bahwa partai berkomitmen pada apa yang telah disepakati.

C. Masing-masing pihak harus berkomitmen untuk tidak melakukan tindakan apapun yang akan melanggar pemahaman ini. Dan jika terjadi pelanggaran, Mesir sebagai sponsor dari pemahaman ini harus diberitahu untuk menindaklanjuti.








Sumber : Islam Times

Jumat, 23 November 2012

PM Israel Ismael Haniya : Terima Kasih Rakyat Gaza


Perdana Menteri Palestina Ismail Haniya menghargai dan mengucapkan terimakasih kepada bangsa Palestina atas ketahanan mereka yang membuat rezim Zionis mengemis untuk gencatan senjata setelah 8 hari perang.

"Kami merasa puas dan bangga dengan kesepakatan ini, kami juga bangga pada ketabahan rakyat dan perlawanan mereka," kata Haniya.

Pejabat senior Hamas, Ahmed Bahar juga mengatakan, "Perlawanan mencapai kemenangan bersejarah melawan pendudukan dan sudah meletakkan dasar pertempuran pembebasan untuk semua tanah kami dan situs suci kami."

Selama pertempuran delapan hari lalu itu, Israel memulai perang dengan membunuh kepala militer Hamas, Ahmed Al-Jaabari, pada tanggal 14 November 2012.

"Jaabari menang, dia hidup untuk syahid," teriak aktivis Hamas melalui pengeras suara di masjid Gaza.

"Bayangkan, roket-roket perlawanan kami memukul Tel Aviv, memukul mereka dan membuat mereka ketakutan di mana pun mereka berada. Tidak ada yang mengira kami bisa menyerang mereka seperti ini," kata Saleh Abu Khaled warga Gaza.

"Tidak ada masalah jika mereka melanggar gencatan senjata, sebab kita siap untuk melawan mereka lagi besok. Tapi kami berharap mereka belajar dari kekalahan kali ini.," Katanya, tersenyum lebar.

Perjanjian tersebut menyerukan Hamas dan Israel untuk menghentikan segala bentuk kegiatan militer termasuk pembunuhan Israel yang menargetkan pemimpim perlawanan dan mengurangi blokade Israel-Mesir Gaza.

"Kami sama sekali tidak takut tentara Israel, tetapi pada saat yang sama kita ingin gencatan senjata demi anak-anak kita yang dibunuh dan mengungsi," kata Saeed Hashem di Gaza.

Sementara itu, Hussam Abed dari kamp pengungsi Jabalya di utara Kota Gaza, mengunjungi kerabatnya di rumah sakit Shifa Gaza dan mengatakan dia berharap pendukung gencatan senjata itu bisa membuat Israel mematuhi kata-katanya.

"Kami sudah terbiasa dengan orang-orang Yahudi, sekali membuat tenang namun kemudian mereka balik membunuh atau melakukan bencana dan meledakkkan," katanya. "Kami senang hidup dalam ketenangan, dan semua orang di dunia senang hidup dalam damai dan keamanan, untuk kami dan untuk semua.."

Kini, di gaza, Palestina, spanduk hijau dan bendera-bendera kemenangan melambai-lambai diujung-ujung kota Gaza menghangatkan udara malam yang semerbak wangi bau darah Syuhada. Warga Gaza menangis melalui pengeras suara di jalan-jalan yang tersumbat, "Oh rakyat Gaza yang telah menang.

Jalur Rudal: Iran – Suriah – Hizbullah – Gaza


Perang yang dilancarkan Israel terhada Gaza dan pasukan perlawanannya sangat brutal pada tataran militer dan intelijen, tetapi Israel belum sepenuhnya berhasil menutup jalur pasokan senjata ke Jalur Gaza. Kelompok perlawanan Palestina bahkan telah menerima rudal jarak jauh dalam jumlah lumayan besar dari Hizbullah dalam beberapa hari terakhir.

Arus senjata ke Jalur Gaza, menurut sumber-sumber yang akrab dengan logistik perlawanan Palestina, tetap mengalir meskipun serangan Israel sedang berlangsung dan peran Suriah yang dilemahkan sebagai saluran untuk senjata.

Ketika konflik memasuki hari keenam, Hizbullah dan unit khusus Garda Revolusioner Iran yang menangani penyelundupan senjata dari Suriah, Lebanon, Iran, Sudan, dan negara-negara lain ke Jalur Gaza berada pada status siaga tinggi.

Senjata biasanya memulai perjalanan dari pelabuhan Iran atau Suriah. Dari sana, senjata menuju Sudan, dimana kemudian diangkut ke Sinai di Mesir dan berakhir di Gaza. Namun unit tersebut juga memiliki rute lain yang dapat mereka gunakan untuk mencapai Gaza.

Sumber mengatakan jalur komunikasi antara perlawanan di Lebanon dan berbagai kelompok di Gaza, khususnya Hamas, tetap terbuka dan aktif.

Faksi-faksi perlawanan saat ini tengah menghitung kerusakan pada persediaan persenjataan yang Israel klaim telah dihancurkan dalam serangan setelah pembunuhan kepala militer Hamas Ahmad al-Jaabari.

Tapi tampaknya kelompok perlawanan Palestina belajar dari pengalaman mereka pada agresi 2008 terhadap Gaza dan perang 2006 di Libanon. Sebab, terbukti sejumlah besar persediaan senjata ‘strategis’ berhasil diamankan.

Sumber itu mengatakan kepada Al-Akhbar bahwa fokusnya sekarang adalah mengangkut rudal jarak jauh dalam jumlah. Dan tampaknya sejumlah besar rudal tersebut telah berhasil mencapai Jalur Gaza sejak awal serangan Israel.

Akhir-akhir ini, pasokan senjata ke Jalur Gaza mengalami kemunduran besar setelah Suriah dinetralisasi. Sebab, negara itu adalah saluran utama bagi faksi-faksi perlawanan untuk mempersenjatai diri setelah Intifada Kedua. Namun, Iran dan Hizbullah berhasil mempertahankan jalur pasokan tetap terbuka meskipun terjadi sejumlah komplikasi.

Strategi untuk menyelundukan senjata ke Wilayah Pendudukan Palestina telah berevolusi dari waktu ke waktu. Perkembangan paling menonjol terjadi pada 1990-an ketika Hizbullah memutuskan untuk membuat unit khusus bagi operasi ini.

Pada saat itu, persenjataan hanya bisa mencapai Gaza secara sporadis dan dalam jumlah kecil, karena keamanan yang ketat di Yordania dan Mesir. Bahkan mengirim mortar kaliber kecil pun ke Jalur Gaza sudah dianggap sebuah prestasi.

Hizbullah mampu meningkatkan aliran pasokan senjata, tetapi militer Israel segera menyadari pola penyelundupan yang baru dan berhasil membunuh banyak figur yang terlibat di dalamnya, termasuk Ali Dib (AKA Abu Hassan Salameh), Ahmad Jibril (AKA Abu Jihad ), Ali Saleh, Ghaleb Awali, dan Mohammad Suleiman, seorang jenderal AD Suriah . Anggota Hamas juga menjadi sasaran Israel di dalam wilayah Suriah, yang menjadi rumah bagi markas Hamas sebelum faksi Palestina itu keluar dari sana dan memilih Qatar sebagai basis.

Pembunuhan terakhir yang sukses dilakukan Israel terhadap anggota Hamas yang beroperasi dalam transfer senjata terjadi pada 2010, saat Mahmoud al-Mabhouh dibunuh oleh intelijen Israel di sebuah hotel berbintang lima di Dubai.

Bahkan pembunuhan komandan Hizbullah Imad Mughniyeh di Damaskus pada 2008 dapat dikatakan, sebagiannya, sebagai bagian dari upaya Israel merusak jaringan aliran senjata kelompok perlawanan ke Wilayah Pendudukan Palestina.

Setelah penarikan Israel dari Jalur Gaza pada 2005, faksi-faksi perlawanan mulai meningkatkan persediaan senjata mereka. Kesulitan terbesar yang dihadapi adalah rezim Mesir dan Yordania rezim, yang mengendalikan perbatasan dengan Palestina.

Jadi, saluran komunikasi yang menghubungkan wakil Pengawal Revolusi Iran, tentara Suriah, Hizbullah, dan Hamas dibentuk dalam rangka mengkoordinasikan pasokan senjata. Saluran tambahan mencakup faksi perlawanan Palestina lainnya, seperti Jihad Islam, Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP), dan beberapa anggota Martir al-Aqsa dan Brigade Salaheddine, serta Komando Umum PFLP.

Sejak 2005, unit transfer senjata telah berhasil mengirimkan berbagai jenis senjata ringan dan sedang, mortar, rudal jarak menengah dan jauh, serta beberapa jenis amunisi dan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk memproduksi roket dan bom.

Mereka juga berhasil membawa ratusan pejuang dari Gaza ke Suriah dan Iran untuk dilatih taktik militer dan penggunaan peralatan khusus seperti senjata anti-tank dan anti-pesawat. [Islam Times/Beritaprotes]

Minggu, 18 November 2012

Israel Serang Gaza



Israel memperluas  serangan udara terhadap operasi roket Hamas di Jalur Gaza pada hari sabtu. Pesawat Israel juga terus menggempur sasaran asli mereka, senjata-penyimpanan pejuang ,fasilitas dan bawah tanah roket-launching situs. Militer Israel memanggil  ribuan cadangan dan pasukan berkumpul, tank dan kendaraan lapis baja di sepanjang perbatasan dengan Gaza, menandakan invasi darat dari strip pantai berpenduduk padat bisa menjadi dekat.

Israel melancarkan kampanye militernya Rabu, setelah hari serangan roket berat dari Gaza dan telah melakukan beberapa serangan udara sejak 700, kata militer. Akibat  kerusakan berat serangan udara telah ditimbulkan, Pejuang Hamas telah melepaskan sekitar 500 roket terhadap negara Zionis Yahudi,  lagi-jangkauan senjata berbalik untuk pertama kalinya pekan ini melawan Yerusalem dan Israel jantung Tel Aviv.

Israel telah perlahan-lahan memperluas operasinya melampaui target militer dan sebelum fajar pada hari Sabtu, Kementerian Dalam Negeri Gaza melaporkan, rudal menabrak dua kecil fasilitas keamanan Hamas serta markas besar polisi Hamas di Kota Gaza, berangkat kebakaran besar yang melanda rumah-rumah di dekatnya dan mobil sipil yang diparkir di luar. Tidak ada seorang pun di dalam bangunan pada saat itu.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan sebuah gedung pemerintah juga terkena sebagai muslim yang taat mengalir ke daerah untuk doa pagi. Jadi, juga, adalah sebuah bangunan di mana Kabinet Perdana Menteri Hamas menerima perdana menteri Mesir pada hari Jumat.

Di bagian selatan Gaza, pesawat tempur Israel pergi setelah ratusan militan terowongan bawah tanah yang digunakan untuk menyelundupkan senjata dan selundupan lainnya dari Mesir, orang-orang di daerah tersebut dilaporkan. Sebuah ledakan besar di daerah dikirim bangunan gemetar di kota Mesir El-Arish, 30 mil (45 kilometer) jauhnya, seorang koresponden Associated Press melaporkan ada. Terowongan juga telah menjadi kelangsungan hidup bagi penduduk daerah selama pertempuran baru-baru ini, menyediakan saluran untuk barang makanan, bahan bakar dan lainnya setelah pasokan berhenti datang dari Israel hari sebelum operasi militer dimulai.

Rudal juga tersingkir lima trafo listrik, terjun lebih dari 400.000 orang di selatan Gaza ke dalam kegelapan, menurut perusahaan distribusi listrik Gaza. Sebuah tiga lantai bangunan apartemen milik seorang komandan militer Hamas dipukul, dan ambulans mengangkut keluar penduduk terluka oleh ledakan kuat. Yang lainnya dianggap terkubur di bawah reruntuhan.

Sebuah masjid di pusat Gaza juga ditargetkan, tapi tidak jelas apakah senjata atau pejuang sedang berlabuh di daerah tersebut.

Setidaknya satu orang tewas dan puluhan terluka dalam berbagai serangan, Gaza kesehatan resmi Ashraf al-Kidra kata. Dalam semua, setidaknya 30 warga Palestina, termasuk selusin warga sipil, dan tiga warga sipil Israel telah tewas sejak operasi Israel dimulai.

Militer Israel mengatakan tidak segera memiliki akuntansi berbagai sasaran dalam semalam.

"Pemerintah Palestina menekankan ketabahan dan dukungan bagi perlawanan Palestina," kata juru bicara pemerintah Ihab Hussein dalam pesan teks kepada wartawan setelah gelombang serangan Israel. "Ia berdiri bersama orang-orangnya, yang tunduk pada agresi ini."

Ruang lingkup melebar dari target membawa kedua belah pihak lebih dekat dengan jenis perang habis-habisan mereka mengobarkan empat tahun lalu. Hamas, kelompok berkomitmen untuk kehancuran Israel, yang memar selama konfrontasi itu, tetapi sejak mengisi kembali gudang dengan senjata lebih banyak dan lebih baik, dan telah berada di bawah tekanan dari kecil, kelompok-kelompok yang lebih militan untuk membuktikan komitmennya untuk perjuangan bersenjata melawan Israel.

Serangan ditujukan Yerusalem pada hari Jumat dan pemogokan di wilayah Tel Aviv dua kali minggu ini secara dramatis memamerkan kemampuan baru pejuang hamas ', termasuk sebuah roket buatan lokal yang tampaknya telah diambil para pejabat pertahanan Israel terkejut. Kedua daerah itu tetap luar jangkauan orang-orang bersenjata di putaran terakhir pertempuran, dan penggunaannya secara dramatis meningkat permusuhan.

Hanya beberapa tahun yang lalu, roket Palestina terbatas pada perangkat mentah diproduksi di Gaza. Tapi dalam beberapa tahun terakhir, para pejabat Israel mengatakan, Hamas dan kelompok bersenjata lainnya telah diselundupkan canggih, lagi-roket jarak dari Iran dan Libya, yang telah siram dengan senjata sejak Moammar Gadhafi digulingkan tahun lalu.

Raungan sirene menakutkan serangan udara terdengar di Yerusalem setelah dimulainya hari Sabat Yahudi di kota suci, diklaim oleh Israel dan Palestina sebagai ibukota dan terletak sekitar 75 kilometer (47 mil) dari Gaza. Penduduk Yerusalem terkejut tiba-tiba menemukan diri mereka terancam oleh serangan roket, yang, selama lebih dari satu dekade, telah dibatasi untuk terus memperluas bagian selatan Israel.

Serangan di kota yang diperebutkan terutama berani, baik untuk simbolisme dan jaraknya dari Gaza. Terletak sekitar 50 mil (80 kilometer) dari perbatasan Gaza, Yerusalem telah dianggap di luar jangkauan roket Gaza - dan target tidak mungkin karena itu adalah rumah ke kompleks Masjid Al-Aqsa, tempat suci ketiga tersuci Islam.

Sebagian besar roket pejuang Hamas 'tidak memiliki sistem kendali, membatasi akurasi mereka, meskipun para pejabat Israel percaya bahwa militan mungkin memiliki sejumlah kecil rudal yang belum digunakan.

Juru bicara polisi Israel Micky Rosenfeld mengatakan roket mendarat di daerah terbuka sebelah tenggara kota - dekat kota Betlehem Palestina dan hanya beberapa mil dari Al-Aqsa.

Sebelumnya pada hari Jumat, orang-orang bersenjata menembak dari arah Gaza ke Tel Aviv untuk hari kedua berturut-turut, tidak menyebabkan cedera.

"Kami mengirimkan pesan singkat dan sederhana: Tidak ada keamanan untuk setiap Zionis pada setiap inci tunggal Palestina dan kami berencana lebih banyak kejutan," kata Abu Obeida, juru bicara sayap bersenjata Hamas.

Para pemimpin Israel telah mengancam untuk memperluas operasi jika tembakan roket tidak berhenti. Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman mengatakan pilihan termasuk pembunuhan kemungkinan perdana menteri Hamas, Ismail Haniyeh, dan pemimpin top lainnya.

"Setiap kali bahwa Hamas kebakaran akan ada respon yang lebih dan lebih parah," katanya kepada Channel 2 TV pada hari Jumat. "Saya benar-benar merekomendasikan semua pimpinan Hamas di Gaza untuk tidak mencoba kita lagi .... Tidak ada yang kebal, tidak Haniyeh dan bukan orang lain."

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meringkuk dengan Kabinet darurat itu pada Jumat malam. Media Israel melaporkan, rapat menyetujui permintaan dari Menteri Pertahanan Ehud Barak untuk merancang 75.000 cadangan. Awal pekan ini, pemerintah menyetujui terpisah panggilan-up sebanyak 30.000 wilayah ose. tentara. Dikombinasikan, itu akan menjadi yang terbesar panggilan-up cadangan dalam satu dekade.

Letnan Kolonel Avital Leibovich, juru bicara militer, mengatakan 16.000 pasukan cadangan yang dipanggil untuk bertugas pada hari Jumat dan lain-lain bisa segera mengikuti.

Dia mengatakan belum ada keputusan yang dibuat pada serangan darat tetapi semua pilihan di atas meja. Puluhan kendaraan lapis baja telah dipindahkan ke perbatasan Israel dengan Gaza sejak pertempuran diintensifkan Rabu.

Kekerasan telah melebar ketidakstabilan mencengkeram wilayah, putusnya hubungan Israel-Mesir . Pemerintah Islam di Kairo, terkait seperti Hamas dengan Ikhwanul seluruh wilayah Muslim, memanggil duta besarnya sebagai protes dan dikirim Perdana Menteri Hesham Kandil ke wilayah pada hari Jumat untuk menunjukkan solidaritas.

Presiden Barack Obama berbicara secara terpisah dengan pemimpin Israel dan Mesir Jumat malam sebagai kekerasan di Gaza meningkat. Dalam percakapan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Amerika menegaskan kembali dukungan AS bagi hak Israel untuk membela diri dan mendiskusikan cara yang mungkin untuk skala kembali konflik, Gedung Putih mengatakan, tanpa menawarkan spesifik. Secara terpisah, Obama menyebut Presiden Mesir Mohammed Morsi untuk memuji upaya Mesir untuk meredakan ketegangan di wilayah tersebut.

Pada saat yang sama, perubahan di wilayah ini telah membuka kemungkinan baru bagi Hamas, dengan memperkuat Islam di Timur Tengah dan membawa pengakuan barunya dengan kelompok militan dijauhi oleh masyarakat internasional karena menolak untuk mengutuk kekerasan terhadap Israel.

Kunjungan bersejarah bulan lalu oleh Emir Qatar dan Jumat misi solidaritas oleh perdana menteri Mesir menggambarkan penerimaan tumbuh dari Hamas. Para menteri luar negeri Tunisia dijadwalkan tiba di Gaza pada hari Sabtu, dan menteri luar negeri Maroko adalah untuk datang hari Minggu. Baik negara telah mengirimkan perwakilan sejak Hamas menguasai Gaza pada Juni 2007.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...